Jumat, April 29, 2011 0 komentar

Menelusuri Makna "BIRTHDAY"

Sekitar 592,000,000 hasil. Yah, dengan keyword 'birthday', Mr. Google melaporkan sekitar 592 juta hasil penelusuran (diakses tanggal 29 April 2011). Kemudian dari salah satu hasil penelusuran, ditampilkan link http://en.wikipedia.org/wiki/Birthday dimana 'Birthday' diterjemahkan sebagai a day or anniversary where a person celebrates their date of birth. Dari sana aku pahami bahwa birthday adalah sebuah celebration yang bisa merujuk ke party. Sebagai orang Indonesia, kata itu kemudian dimaknai sebagai 'ulang tahun' atau hari kelahiran. Konon perayaan ulang tahun berawal di Eropa yang ketika itu mereka percaya bahwa pada saat seseorang berulang tahun ada roh jahat yang akan datang sehingga menimbulkan ketakutan. Untuk menjaganya dari hal jahat tersebut, maka diundanglah sanak keluarga dan teman-teman untuk memberikan doa dan pengharapan bagi yang berulang tahun. Dengan memberikan kado kepada yang berulang tahun diharapkan memberikan kegembiraan yang dipercaya dapat mengusir roh-roh jahat. Sampai dengan saat ini, satu tradisi yang tidak bisa dipisahkan dari perayaan ulang tahun adalah hadirnya lilin yang bertengger di atas 'bongkahan' kue yang didesain sedemikian rupa sebagai simbol ulang tahun yang bersangkutan.

Selain kelaziman tersebut, ada pula orang yang merayakan ulang tahun secara unik dengan kejutan-kejutan dari orang-orang terdekatnya. Sebenarnya ini bukanlah perayaan, tetapi hanya berupa wujud perhatian dari orang-orang yang mengenalnya dan mengetahui ulang tahunnya dengan memberikan 'surprise' yang tak jarang justru mengagetkan bahkan membahayakan. Seperti pernah kita dengar atau baca beritanya ketika ada seorang siswa SMP di Balikpapan yang menemui ajalnya beberapa saat setelah teman-teman dan gurunya di sekolah memberikan surprise pada hari ulang tahunnya. Tentunya bukan masalah ulang tahun yang mengundang musibah tersebut, apalagi jika menghubungkan dengan mitos orang Eropa di masa awal yang menuduh keterlibatan roh jahat.

Saat ini perayaan ulang tahun masih menjadi tradisi orang modern bahkan sudah dijadikan ritual wajib tahunan bagi setiap pribadi terutama di daerah perkotaan. Setiap orang tentunya ingin menjadikan momen kelahirannya sebagai suatu hal yang penting dan bermakna dalam hidupnya sehingga dengan berbagai upaya bela-belain mewujudkannya dalam bentuk pesta yang kadang sangat meriah. Bagi yang berkecukupan tentunya tidak masalah, tetapi bagi yang hidupnya pas-pasan tentu tak harus kehabisan akal untuk memaknai momen spesial dalam hidupnya tersebut.

Sebagai orang yang pernah lahir ke dunia, aku pun tentunya memiliki hari kelahiran. Tetapi sepanjang hayatku hingga kini belum pernah aku memperingati hari istimewaku tersebut dalam suatu pemaknaan yang lebih dari hari-hari biasa dalam tahun hidupku. Bukan suatu aksi penolakan, tetapi sebagai orang udik yang sejak kecil terbiasa menjalani hari-hari ala kampung, aku tak pernah diperkenalkan dengan tradisi tersebut sehingga aku (maaf) menjadi risih jika tiba-tiba tampil dalam iringan "Happy Birthday to You" . Di hari yang penting itu, aku hanya ingin merenungkan sebuah makna perjuangan, pengorbanan, tumpahan darah Sang Bunda yang pernah meregang nyawa demi kehadiran sesosok makhluk mungil nan lemah yang kini telah tumbuh dengan segala keangkuhan dan kesombongan setelah melewati hari-hari dalam perawatan bunda dengan ketulusan serta perlindungan ayah dengan kesabaran yang kini masih setia mengiringi langkahku dengan doa-doa indahnya yang melenturkan bumi dan menyejukkan sengatan mentari.

Inilah hari istimeawaku, hari perjuangan, hari kemuliaan bagi bundaku yang di masa senjanya kini hanya dapat berkisah dengan pilu tentang anak-anaknya yang kini semakin jauh dari tatapan matanya. Bunda!!! Kini doa istimewa pula kupanjatkan kepada Allah, satu-satunya yang kini jadi tempatmu mengadukan kesah, semoga bunda dan ayah selalu berbahagia, meniti Ridha dan menggapai Rahmat-Nya yang tiada putus . Amin....!!!
 
;